Sabtu, 29 Juni 2019

Artikel Psikologi Pengajaran

Nama : Enik Ummatus Solikhah
NIM : 5216005
Prodi : Pendidikan Matematika
MK : Psikologi Pengajaran

ARTIKEL
PSIKOLOGI PENGAJARAN

Perbedaan Individu
Aspek perkembangan teori perbedaan individu dalam psikologi, di dalamnya terdapat fakta mengenai berbagai unsur- unsur kesamaan di dalam pola perkembangannya, juga di dalam pola yang bersifat umum dari hal apa saja yang dibentuk oleh warisan manusia secara biologis dan juga sosial, dari tiap- tiap individu mempunyai kecenderungan berbeda.
Teori perbedaan individu dalam psikologi yang dikembangkan oleh lindgren (1980) mengatakan bahwa sebuah perbedaan individual menyangkut mengenai variasi yang terjadi, baik variasi dalam aspek fisik dan juga psikologis, perbedaan individual tersebut juga di satukan dalam sebuah teori chaplin (1195:224) yang menyatakan sembarang sifat atau perbedaan kuantitatif dalam suatu sifat yang dapat membedakan suatu individu dengan individu lainnya.
Sedangkan teori Gerry (1963) dalam sebuah buku perkembangan peserta didik karya sunarto dan B. Agung hartono yang memiliki beberapa kategori:
Perbedaan fisik, tingkat dan juga berat badan, jenis kelamin, pendengaran, penglihatan dan juga kemampuan bertindak.
Perbedaan sosial termasuk status ekonomi, agama dan juga hubungan keluarga dan juga suku.
Perbedaan kepribadian termasuk status ekonomi agama dan juga dari hubungan keluarga dan suku
Adanya perbedaan intelegensi kemampuan dasar
Perbedaan kecakapan atau kepandaian di sekolah.

Konsep
Penjelasan dari asumsi Melvin De Fleur dan Sandra Ball Rockeach yang menjelaskan bahwa terdapat perbedaan dalam pesan media yang di dalamnya terdapat stribut stimulus sebuah interaksi dan juga karakteristik anggota khalayak. Dari adanya perbedaan individu tersebut terdapat variasi efek yang sesuai dengan penjelasan perbedaan individu. Di dalamnya juga memiliki keterkaitan dengan sebuah kepercayaan dalam keadaan kognitif dan juga sisi emosional yang ada di dalam diri manusia, tentunya sangatlah penting dalam interpretasi media.
Konsep selective exposure
Dalam hal ini mengacu pada sebuah kecenderungan dalam diri seseorang untuk mengekspos dirinya sendiri dan juga adanya pesan- pesan dalam sebuah kepercayaan dan sikap yang bertentangan dengan sebuah kepercayaan setiap individu.
Konsep elective perception
Dalam persepsi yang satu ini terdapat sebuah perbedaan dalam penerimaan pesan individu yang di dalamnya memiliki pendapat dan kesatuan perbedaan antara karakteristik audience dengan sifat heterogen yang dimilikinya.
Dalam hal ini menyebabkan dari adanya setiap anggota tubuh seseorang yang menerima pesan dan juga disampaikan dengan adanya disposisi khalayak. Dalam individu pun hanya bisa menerima sebuah pesan dengan segala kebutuhannya, serta lebih selective lagi untuk menyalahartikan sisi persuasive yang dihubungkan prediposisi.
Penerapan
Dalam penerapan teori perbedaan individu dalam psikologi yang disajikan  setiap individu umumnya memiliki berbagai faktor yang dapat dijelaskan melalui point di bawah ini.
Pola asuh
Pola asuh yang satu ini tentu akan sangat mempengaruhi dari pola perilaku kehidupan seseorang yang berhubungan dengan anak- anak. Pola suh juga biasanya memiliki perbedaan dan berkaitan dengan psikologi lingkungan dalam ruang lingkup keluarga.
Salah satu nya kita ambil sebuah keluarga yang mengambil pola asuh otoriter dimana dalam pola asuh yang satu ini lebih menekankan pada adanya pengawasan dari orang tua, sehingga kecenderungan adanya sikap tegas yang ditampilkan ini sepenuhnya adanya kesalahan dari orang tua yang mengekang, menekan dan juga suka menghukum.
Urutan kelahiran
Karakteristik dan juga kepribadian seseorang biasanya akan sangat dipengaruhi juga dari kepribadian seseorang tersebut, sehingga akan mempengaruhi juga dari urutan kelahiran, salah satunya perbedaan dari sikap individu anak sulung yang biasanya lebih teliti dan juga memiliki ambisi serta jauh lebih teliti. Berbeda dengan anak tengah yang pecinta damai dan juga biasanya menjadi mediator serta anak terakhir atau anak bungsu yang biasanya jauh lebih menarik dan juga kreatif.
Budaya
Rentang budaya dan juga peran lingkungan dalam pendidikan karakter juga akan sangat mempengaruhi pola pikir perbedaan dari setiap individu. Dalam hal ini kita bisa mendefinisikan dalam sebuah adat istiadat dan juga adanya nilai- nilai di masyarakat serta norma- norma yang ada di lingkungan dan juga psikologi sosial di masyarakat itu sendiri dan juga teori budaya dalam psikologi.
Perbedaan bahasa
Dalam teori perbedaan individu dalam psikologi, salah satu hal yang mempengaruhi kemampuan individu dalam hal ini adalah kecakapan bahasa dan juga perbedaan dalam berbahasa setiap daerah dimana untuk bisa menyampaikan pikiran seseorang perlu sebuah bahasa yang logis dan juga penuh makna, sehingga dapat mempengaruhi juga faktor kecerdasan dan juga lingkungan.
Perbedaan kognitif.
Kemampuan kognitif seseorang memiliki keterkaitan dengan adanya penguasaan dan juga ilmu pengetahuan dalam teknologi. Dalam setiap hal yang mengandung persepsi dan juga dari hasil pengamatan dan juga penyerapan sebuah obyek yang dilakukan oleh setiap individu.

Dalam penjelasan teori perbedaan individu dalam psikologi diatas pun sudah diberikan penjelasan mengenai hal- hal terkait berbagai teori perbedaan perkembangan individu yang mendasari kehidupan manusia. Dalam adanya perbedaan tentu memiliki banyak pengaruh yang mendasari nya, bukan hanya dari lingkungannya saja, namun budaya, pola asuh dan perbedaan bahasa bisa sangat mempengaruhi adanya perbedaan teori tersebut.
Namun yang perlu kita pahami disini adalah bagaimana seseorang dapat hidup di dalam perbedaan dan dapat beradaptasi dengan baik meskipun banyak sekali hal- hal yang perlu dilakukan dan juga diselesaikannya. Karena yang perlu kita pahami adalah perbedaan konsep dan juga penerapan yang memang seharusnya dilakukan dengan cara khusus.
Anak Berkebutuhan Khusus
Aplikasi Psikologi Pendidikan di Sekolah Inklusi
Aplikasi psikologi pendidikan di sekolah inklusi mungkin menjadi sesuatu yang terasa asing. Namun tidak demikian jika sudah memahami mengenai psikologi kognitif. Salah satu lembaga pendidikan untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) salah satunya adalah melalui sekolah inklusi. Pendidikan inklusi memungkinkan anak-anak yang berkebutuhan khusus memiliki kesempatan yang sama untuk sekolah dengan anak-anak pada umumnya. Ini artinya, mereka juga akan mendapatkan kesempatan untuk merasakan bagaimana berada di antara anak-anak secara umum sehingga tidak merasa dibeda-bedakan.
Peranan psikologi pendidikan tentu saja untuk memberikan perhatian yang lebih pada peserta berkebutuhan khusus, namun tetap membuat mereka nyaman dengan keadaan dan lingkungan sekitar.
Metode Pembelajaran yang Disesuaikan
Salah satu penerapan dari psikologi pendidikan dalam sekolah inklusi yaitu dibentuknya metode pembelajaran yang disesuaikan. Sekolah inklusi mungkin akan menerapkan strategi pembelajaran yang berbeda daripada sekolah pada umumnya karena memang peserta didiknya yang bervariasi, ada yang berkebutuhan khusus dan ada yang biasa pada umumnya.
Pembuatan Kurikulum yang Tepat
Melalui psikologi pendidikan pula, sekolah inklusi bisa membangun kurikulum yang tepat. Psikologi pendidikan akan banyak membantu untuk mengetahui apa saja keterampilan yang dibutuhkan oleh anak-anak berkebutuhan khusus, sehingga hal ini akan menjadikan pembuatan kurikulum juga disesuaikan dengan baik.
Situasi Belajar yang Kondusif
Situasi belajar yang kondusif bisa diciptakan melalui proses pembelajaran yang baik dalam sekolah inklusi. Pengajar mungkin tidak hanya akan memberikan materi-materi edukasi, namun juga ajaran mengenai bagaimana cara menghargai, sikap saling tolong menolong dan menghargai di dalam sekolah inklusi.
Sistem Penilaian yang Disesuaikan
Sistem penilaian tentu akan disesuaikan dalam sekolah inklusi. Ini merupakan aplikasi psikologi pendidikan di sekolah inklusi yang termasuk penting, dimana pendidikan tidak akan memukul rata kemampuan peserta didik namun dinilai berdasarkan kemampuan yang dimilikinya masing-masing.
Peningkatan Konsep Motivasi
Konsep motivasi termasuk dipelajari di dalam psikologi pendidikan. Tak heran bila kemudian hal ini juga akan diterapkan dalam sekolah inklusi dengan lebih baik. Melalui konsep motivasi ini, seseorang bisa dengan mudah membuat sebuah startegi pembelajaran yang membuat peserta didik terdorong untuk terus menerus belajar.
Pembelajaran Mengenai Perilaku Anti Diskriminasi
Seperti sudah dijelaskan pada poin sebelumnya, sikap saling menghargai menjadi bagian yang ada dalam pendidikan inklusi. Pada akhirnya, akan ada pembelajaran mengenai sikap-sikap anti diskriminasi. Perbedaan peserta didik tidak kemudian membuat mereka saling bermusuhan.
Pembangunan Sarana dan Prasarana yang Nyaman
Psikologi pendidikan juga cukup berkotribusi dalam hal membangun sarana dan prasarana yang disesuaikan bagi peserta didik yang ada dalam sekolah inklusi. Akses yang mudah dan aman menjadi salah satu ciri bahwa proses pendidikan sudah berjalan dengan baik dalam sekolah inklusi tersebut.
Pengaturan Interaksi Antar Siswa
Pengaturan interaksi antar siswa juga bisa diatur melalui psikologi pendidikan. Ada beberapa kajian yang bisa diidentifikasi dalam sekolah inklusi, sehingga menghasilkan regulasi atau pengaturan mengenai bagaimana interaksi antar siswa sebaiknya berlangsung. Tidak hanya antar siswa sebenarnya, namun juga antara siswa dan gurunya.
Penerapan Bimbingan dan Konseling yang Disesuaikan
Bimbingan dan konseling merupakan salah satu proses yang memang sudah menjadi bagian paling umum dalam sekolah. Pada sekolah inklusi, bentuk bimbingan dan konseling ini mungkin bisa menjadi lebih intens. Tidak hanya bagaimana murid harus mendatangi gurunya, namun guru juga berpartisipasi aktif kepada siswanya terutama dalam mengelola psikologi anak.
Upaya Pendidikan yang Berkeadilan
Pendidikan yang berkeadilan dalam sekolah inklusi bisa dilakukan melalui aplikasi psikologi pendidikan. Ini juga terkait dengan sistem penilaian yang ada di dalamnya sehingga masing-masing peserta didik bisa merasa adil dan tidak dibedakan.
Peningkatan Soft Skill
Soft skill menjadi salah satu isu dalam dunia pendidikan saat ini. Fokus kebanyakan dari pendidikan adalah bagaimana mengasah hard skill peserta didiknya. Padahal harus ada soft skill yang turut diimbangi, termasuk di dalamnya yaitu sopan santun dan juga norma.
Peningkatan Minat dan Bakat
Peningkatan minat dan bakat yang ada di dalam sekolah inklusi bisa dilakukan dengan adanya psikologi pendidikan. Kita bisa menggali lebih banyak mengenai minat dan bakat seorang peserta didik sehingga mereka bisa memiliki kemampuan yang lebih pula.
Sarana Observasi Perilaku Peserta Didik
Psikologi pendidikan juga menjadi sarana observasi perilaku peserta didik di dalam sekolah inklusi. Ini artinya, guru bisa berperan langsung dalam memahami kira-kira apa saja perilaku yang ada dan ini juga bisa membantu mengembangkan strategi pembelajaran nantinya.
Teori Sensasi, Persepsi dan Atensi
Atensi
Pemusatan pikiran dalam bentuk yang jernih dan gamblang terhadap sejumlah objek simultan atau sekelompok pikiran. Atensi mengimplikasikan adanya pengabaian objek-objek lain agar kita bisa menangani objek-objek tertentu secara efektif (Solso dkk, 2008). Sejumlah besar gagasan kontemporer tentang atensi berpusat pada premis bahwa terdapat isyarat-isyarat tak terbatas di sekeliling kita setiap saat. Kapasitas neurologis kita terlalu terbatas untuk mendeteksi jutaan stimuli eksternal dan seandainya seluruh stimuli dapat terdeteksi, otak kita tidak akan sanggup memproses jutaan stimuli tersebut sebab kapasitas pemrosesan informasi pun terbatas. Dengan demikian, agar dapat mengolah informasi yang sedemikan membanjir, manusia secara efektif memilih hanya sejumlah isyarat dan mengabaikan stimuli yang lain.
Aplikasi atensi dalam kajian klinis dapat dinyatakan dalam bentuk observasi, wawancara, psikoterapi, dan mendeteksi gangguan psikologis. Melalui proses observasi, atensi dibutuhkan agar mampu mengamati perilaku yang nampak atau tidak dan verbal atau non verbal. Sama halnya dengan observasi, dalam proses wawancara atensi yang intens/ kuat dibutuhkan oleh interviewer kepada interviewee agar mampu menciptakan suasana yang nyaman dalam proses wawancara. Dalam kajian bidang klinis, atensi sering dikaitkan dengan mental dan abnormalitas, seperti neurologi atensi dan gangguan pada atensi, yaitu ADHD dan Autisme. Gangguan-gangguan tersebut ditandai dengan terjadinya Inatensi (kurangnya kemampuan untuk memusatkan perhatian), Hiperaktif (perilaku yang tidak bisa diam), Impulsive (kesulitan untuk menunda respon (dorongan untuk mengatakan atau melakukan sesuatu yang tidak sabar, sikap menentang, cemas, problem sosial)). Bagi seorang psikolog atau konselor, ia harus bisa memberikan secara penuh dan intensif atensinya kepada klien yang sedang ditanganinya. Sebab ketika ia tidak memberikan atensi penuh kepada kliennya, maka akan terjadi kemungkinan bahwa psikolog atau konselor tersebut memberikan intervensi atau kesimpulan yang kurang tepat dan akurat pada permasalahan yang sedang dihadapi klien.
Persepsi
Persepsi melibatkan kognisi tingkat tinggi dalam penginterpretasian terhadap informasi sensorik (Solso, 2008). Persepsi mengacu pada interpretasi apa saja yang tertangkap oleh panca indera (Solso, 2008). Kita mengalami lebih dari sekedar stimulasi sensorik ketika kita sedang memijat, mendengarkan musik, membaca buku, mencium aroma masakan, atau mencicipi soup. Kejadian-kejadian sensorik tersebut diproses sesuai dengan pengetahuan kita tentang dunia, sesuai budaya, pengharapan, bahkan disesuaikan dengan orang yang bersama kita saat itu (Solso, 2008). Hal-hal tersebut memberikan makna terhadap pengalaman sensorik sederhana dan itulah persepsi.
Pengaplikasian persepsi dalam bidang psikologi klinis antara lain adalah melalui proses mendeteksi adanya gangguan psikologis, memahami pola kepribadian, dan psikoterapi. Aplikasi persepsi dalam bidang klinis melalui proses mendeteksi adanya gangguan psikologis dapat dijelaskan dalam konteks gangguan-gangguan terkait dengan persepsi pada individu (dispersepsi). Gangguan tersebut antara lain adalah skizofrenia (ditandai dengan gangguan utama dalam pikiran, emosi yang terganggu karena berbagai pemikiran tidak saling berhubungan secara logis), halusinasi (ditandai adanya persepsi yang terganggu dimana tidak muncul stimulus), delusi (ditandai gangguan akan keyakinan kuat yang tidak mendasar), dyselexia (gangguan persepsi dalam membaca), dan depersonalisasi, sedangkan dalam memahami pola kepribadian dapat diwujudkan melalui tes proyektif, dimana tester menggunakan kemampuan persepsi klien untuk dapat merespon setiap stimulus yang diberikan. Dalam hal psikoterapi, terapi kognitif dapat dilakukan agar mampu mengubah kesalahan/ penyimpangan dalam pikiran pasien. Selain itu, terdapat juga REBT, sebuah terapi yang dapat membantu klien dalam mengubah pola pikirnya. Seorang psikolog klinis dapat membantu meningkatkan motivasi klien yang tengah mengalami gangguan maupun masalah berat supaya tidak mengalami depresi atau kecemasan yang berlebihan dengan cara mengubah persepsi klien tersebut dari persepsi negatif menjadi persepsi yang lebih positif sehingga tingkat kecemasan si klien dapat direduksi.
Kesadaran
Kesadaran menurut Solso (2008,h.240) adalah kesiagaan (awareness) individu terhadap peristiwa-peristiwa di lingkungannya serta peristiwa-peristiwa kognitif meliputi memori, pikiran, perasaan, dan sensasi-sensasi fisik.
Aplikasi kesadaran dalam bidang klinis dapat dinyatakan dalam bentuk meditasi. Meditasi adalah suatu kondisi konsentrasi rileks dimana pikiran dikosongkan. Menurut penelitian ilmiah praktik meditasi itu sendiri dalam bidang klinis terbukti dapat membantu mengurangi stres, meredakan rasa sakit, dan memperlancar kondisi fisiologis yang rileks. (Austin., 1999; Lazar dkk., 2000 dalam Solso., 2008).
Selain dapat diterapkan dalam teknik meditasi, Menurut Baars dan McGovern (1996., dalam Solso., 2008) kesadaran memiliki delapan fungsi, yang salah satunya adalah fungsi decision making (pengambilan keputusan). Fungsi tersebut berperan membawa informasi dan sumber daya keluar dari ketidaksadaran untuk membantu pengambilan keputusan dan penerapan kendali. Aplikasi fungsi decision making (pengambilan keputusan) di bidang klinis ini penting dalam mendiagnosa gangguan-gangguan yang dialami oleh klien, karena dalam proses diagnosa psikolog harus mempertimbangkan berbagai informasi yang ia dapatkan, diantaranya seperti riwayat keluhan pasien, significant others information, dan hasil observasi perilaku klien dimana hal-hal tersebut membutuhkan pertimbangan mendalam dari psikolog yang melibatkan aspek kesadaran.
Pattern Recognition
Manusia mempunyai salah satu karakteristik yang mengagumkan, yaitu kemampuan untuk mengenal objek yang familiar. Kemampuan itu membuat manusia dapat mengenali orang – orang di sekitarnya, mengenal rasa tertentu, mencium aroma harum bunga, dan mengenal pola tertentu. Proses pengenalan pola yang telah dikenali sebelumnya inilah yang dinamakan pattern recognition. Pengenalan pola dan kemampuan mengenali objek adalah sebuah kemampuan kognitif yang pada umumnya dapat kita laksanakan dengan baik, cepat, dan tanpa banyak usaha. Pengenalan pola (pattern recognition) dalam keseharian melibatkan sebuah interaksi rumit antara sensasi, persepsi, memori, dan pencarian kognitif dengan tujuan pengenalan terhadap pola tersebut.
Aplikasi pattern recognition dalam bidang klinis, digunakan dalam beberapa alat tes, contohnya dalam alat tes CFIT, WARTEGG TEST, dan RPM. Penggunaan alat tes ini melibatkan pengenalan pola yang sebelumnya telah dikenali. Dalam alat-alat tes tersebut terdapat objek yang melibatkan pola-pola tertentu yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan seseorang, sedangkan gangguan pattern recognition dalam bidang klinis dapat dilihat pada penderita Dysgraphia. Pada gangguan tersebut penderita mengalami ketidakmampuan dalam menulis, terlepas dari kemampuan untuk membaca. Pada gangguan tersebut biasanya juga bisa disertai dengan gangguan motorik halus.
Proses Kognitif
Penerapan Psikologi Kognitif dalam Tingkah Laku
Cognitive berasal dari kata cognition yaitu knowing atau mengetahui, memperoleh, menata, menggunakan pengatahuan (Neisser, 1976). Atau yang lebih sederhana kemamouan kognitif adalah upaya kemampuan seorang anak untuk berfikir kompleks, menalar dan memecahkan masalah.
Kognitif adalah cabang-cabang psikologi sebagai salah satu aspek penting dalam perkembangan peserta didik dalam proses pembelajaran yang berpengaruh pada keberhasilan seseorang.
Guru atau mahasiswa calon guru adalah tenaga pendidik yang bertanggung jawab melakukan interkasi edukasional dalam kelas dan wajib memahami perkembangan konitif yang akan membantu dalam proses pembelajaran. Kemudian kognitif berkembang pada ranah psikologis manusia yang mengatur perilaku menta; seperti memahami, mengolah informasi atau memecahkan masalah. Berikut adalah beberapa pendapat ahli :
Menurut Chaplin dalam Dictionary of Psycologhy, kognisi merupakan konsep umum yang melingkupi segala macam pengenalan seperti mengamati, menilai memerhatikan, menyangka, membayangkan, menduga atau menilai.
Menurut Mayer (1996), kognisi adalah kemampuan manggambarkan suatu peristiwa dalam ingatan
Dari pengertian di atas maka kognisis adalah istilah ahli psikologi yang berhubungan dengan aktivitas mental seperti persepsi, pikiran, ingatan dan pengolahan informasi untuk memperoleh pengetahuan.
Manusia bukan hanya makhluk berpikir, tetapi juga akan berusaha menentuka identitas dirinya dan melakuakan segala cara untuk mencapai apa yang diinginkannya. Berikut ciri aliran kognitif sebagai berikut :
Mengutamakan sesuatu dalam diri manusia
Mengutamakan keseluruhan daripada hanya bagian-bagian
Mengutamakan peranan kognitif
Mengutamakan kondisi, keadaan atau waktu sekarang
Mengutamakan keseimbangan pada diri manusia
Mengutamakan insight (mengerti dan memahami)
Sedangkan Jean Pieget seorang pakar terkemuka dalam suatu disiplin ilmu psikologi kognitif yang mengelompokkan perkembangan kognitif pada 4 tahap :
Tahap Sensory Motor (antara usia sejak lahir sampai 2 tahun): Bayi melakukan pergerakan dari gerakan refleks instinktif dari sejak lahir sampai awal pemikiran simbolis.
Tahap Pre-Operational (antara usia 2-7 tahun): Anak mulai menggambarkan dunia dengan kata-kata atau gambar-gambar yang menunjukkan peningkatan pemikiran simbolis.
Tahap Concrete Operational (antara usia 7-11 tahun): Anak sudah dapat berpikir secara logis terhadap hal-hal yang konkret dan mengelompokkan benda ke bentuk yang berbeda.
Tahap Formal Operational (antara usia 11-15 tahun): Remaja sudah dapat berfikir yang lebih abstrak, logis dan idealistis.
Kemudian perkembangan kognitif didasarkan pada 2 jenjang usia yaitu :
Anak-anak (usia Sekolah Dasar)
Di usia anak-anak yang masih bersekolah dasar, aktivitas mental akan terfokus pada obejk nyata atau kejadian yang pernah dialami. Anak usia sekolah dasar sudah dapat berkemampuan untuk berpikir melalui urutan sebab akibat. Di usia tersebut, anak tidak lagi hanya mnegandalkan informasi dari sumber panca indera saja sebab mereka memiliki kemampuan untuk dapat membedakan segala hal yang dapat terlihat oleh mata dengan kenyataan yang sebenarnya terjadi.
Piaget mengungkapkan bahwa anak di usia ini telah dapat menyadari konservasi atau kemampuan anak berkaitan erat dengan aspek yang berbeda dan anak juga telah mengembangkan tiga macam proses yakni negasi, hubungan timbal balik dan identitas.
Remaja (SMP dan SMA)
Kemampuan perkembangan usia remaja ditandai dengan kemampuan nerpikir abstrak dan hipotesis hingga ia mampu memikirkan suatu hal yang abstrak. Para remaja akan senantiasa memberikan integrasi tentang kejadian yang telah dipelajari lalu menyusun rencana masa depan. Mereka juga sudah terlatih untuk berpikir sistematik yakni berpikir dalam konsep sesuatu yang mungkin terjadi bukan hanya apa yang sudah terjadi.
Segala bentuk perkembangan kognitif pada anak butuh adanya proses yang menutut anak mempunyai kepribadian yang berbeda sehingga perkembangan kognitif anak yang satu berbeda dengan anak lain. untuk itu perlu remaja memahami akan cara mengatasi anxiety disorder, cara menghilangkan kecemasan, cara mengatasi psikologis terganggu,  cara menghilangkan ketakutan berlebihan agar tidak menyebabkan masalah di kemudian hari. Berikut adalah faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif :
Perkembangan organik dan sistem syaraf yang matang
Faktor berikut adalah faktor yang berkaitan erat dengan pertumbuhan fisik atau perkembangan organ setiap anak itu sendiri. Seorang anak yang memiliki kelainan secara fisik tidak bisa juga dikatakan akan mengalami perkembangan kognitif yang buruk.
Sebaliknya, seseorang dengan pertumbuhan fisik yang begitu cepat dan sempurna tidak termasuk sebagai jaminan bahwa perkembangan kognitif akan tumbuh begitu cepat. Sistem syaraf masing-masing dalam diri seorang anak akan sangat mempengaruhi baik atau tidaknya perkembangan kognitif seorang anak tersebut.
Jika memang syaraf otaknya mengalami gangguan, hal ini tentu saja berpengaruh pada perkembagna kognitif anak tersebut. Jika memang syaraf otaknya mengalami sebuah kendala atau gangguan maka perkemabangan kognitifnya pun jug sangat terganggu dan berbeda dnegan anak-anak yang memiliki syaraf otak normal.
Latihan dan Pengalaman
Suatu pengembangan kognitif seorang anak juga terjadi melalui beberapa proses latihan-latihan dan berbagai pengalaman yang didapatnya. Begitu pula  perkembangan kognitif yang terjadi pada seorang anak juga tergantung pada laihan-latihan dan pengalaman-pengalaman.
Interaksi sosial
Selanjutnya, perkembagan kognitif seorang anak juga dipenagruhi oleh interaksi hubungan anak pada lingkungan tempat tinggal atau sekitarnya. Seperti halnya pada situasi sosial yang terjadi yakni saat terjadi interaksi antar teman sebaya maupun antar orang-orang terdekat di lingkungan sosialnya.
Ekuilibrasi
Faktor ekuilibrasi adalah terjadinya proses keseimbangan yang berfokus pada sejumlah tahap perkembangan kognitifnya seperti halnya menurut Jean Piget. Keseimbangan-keseimbangan tersebut yng telah dilewati juga akan bepengaruh besar terhadap perkembangan kognitif seorang anak.

Senin, 24 April 2017

kanker paru-paru

Perawatan pasien kanker paru-paru stadium lanjut sangat penting, pengobatan kanker paru-paru stadium lanjut lebih sulit daripada stadium awal. Bagaimana merawat pasien kanker paru-paru stadium lanjut adalah isi yang akan dibahas dari artikel ini. Para ahli menunjukkan bahwa dalam kehidupan sehari-hari, perawatan untuk pasien kanker paru-paru stadium lanjut harus melakukan berikut ini:
1. Lingkungan indoor tetap elegan dan nyaman, tempat tidur kering dan bersih, terutama pada pasien dengan perawatan kanker paru-paru yang dalam kehidupannya tidak bisa mengurus diri sendiri secara berkala harus untuk membantu mereka, dengan air hangat dibersihkan, pencegahan terjadinya luka.
  2. Membuat rencana diet yang wajar. Pasien kanker paru-paru stadium akhir biasanya kekurangan gizi secara umum lebih serius, sehingga diet harus kaya dan beragam, dengan prinsip ringan dan bergizi yang tinggi, memungkinkan pasien untuk makan lebih banyak sayuran dan buah segar, tidak makan makanan pedas dan rasa yang kuat, untuk menjamin pasokan nutrisi sekaligus meningkatkan ketahanan tubuh pasien terhadap penyakit.
  3. Mengamati semangat dan aktivitas mental pasien kanker paru-paru stadium lanjut. Pasien dengan kanker paru-paru stadium lanjut sering mudah menyerah pada diri mereka sendiri, hilangnya keberanian dan kepercayaan diri, dan kami ingin terus mendorong pasien untuk memberikan lebih banyak kenyamanan mental dan psikologis, menghilangkan rasa takut akan kematian, membangun kepercayaan diri untuk mengatasi penyakit pada pasien kanker paru-paru stadium lanjut.
  4. Menganjurkan pasien untuk melakukan kegiatan yang memungkinkan dalam kondisi fisik, sehingga sesegera mungkin untuk pergi ke masyarakat, tetapi harus memperhatikan untuk tidak hiperaktif sehingga mengakibatkan kelelahan, tidak kondusif untuk pemulihan dari penyakit.
  5. Mengamati dari dekat tentang tanda-tanda vital dari pasien kanker paru-paru stadium lanjut. Seperti batuk berdahak, pasien harus didorong untuk mengeluarkannya, jika perlu, dilengkapi dengan perangkat hisap. Saat tidurnya tidak nyenyak, fokus pada kepala ke satu sisi posisi berbaring untuk mencegah sesak napas dahak. Ditemukan pada pasien dengan afasia tiba-tiba, wajahnya berubah, pernapasan berhenti, harus segera melaporkan ke dokter, melakukan penyelamatan darurat.
  6. Tepat waktu meminum obat penghilang rasa sakit. Untuk nyeri pada pasien kanker paru-paru stadium lanjut menyebabkan pasien sakit harus mencoba untuk memenuhi kebutuhan analgesik, jangan takut untuk kecanduan morfin analgesik. Pereda nyeri merupakan metode penting untuk membantu mereka meningkatkan kualitas hidup mereka.
  Dilihat dari sudut ini, perawatan pasien kanker paru-paru stadium lanjut memainkan peran yang tak tergantikan dalam pengobatan dan pemulihan, melakukan perawatan dasar dari pasien kanker paru-paru stadium lanjut secara efektif dapat meningkatkan kualitas hidup pasien dan memperpanjang kelangsungan hidup, membawa dorongan spiritual yang besar bagi pasien

Sejarah Pondok Pesantren Darul Ulum Jombang

Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Darul 'Ulum-Rejoso Jombang Jawa timur

Sebelumnya saya ingin bercerita kenapa saya memilih untuk memosting sejarah ini, karena saya sudah menuntut ilmu di pondok selama 4th di sana, dan rasanya kurang pas kalo sejarah pondok tempat saya mencari ilmu yang sudah puluhan tahun berdiri ini tidak di post di blog saya, awalnya pondok ini hanya berupa gubuk ( rumah tua ) yang berada di tengah hutan, dan penduduk di sekitarnya banyak yang lupa, kepada Sang Pencipta, mereka suka berzina, berjudi, mabuk, merampok, menganut ilmu hitam, dll, dan dengan kedatangnya Kyai Tamim Irsyad bersama dengan Kyai Cholil, semuanya berubah menjadi baik, gubuk yang hanya menampung beberapa santri saja, kini menjadi pondok pesantren besar yang mampu menampung ribuan santri, ini semua berkat rahmat Allah SWT, serta do'a dan barokah para kyai pendiri pondok pesantren Darul 'Ulum lainya.


Sejarah Klasik (antara tahun 1885 - 1937 M)

Periode ini merupakan masa - masa pembibitan dan penanaman dasar-dasar berdirinya pondok pesantren. Pemimpin pertama yang mendirikan pendidikan ini, yaitu KH. Tamim Irsyad dibantu KH. Cholil sebagai mitra kerja dan sekaligus menjadi menantunya.Beliau menanamkan jiwa Islam yang diaktualkan dalam bentuk sikap dan juga perbuatan yang nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Berdirinya Pondok Pesantren Darul 'Ulum bermula dari kedatangan KH. Tamim Irsyad yang berasal dari Bangkalan Madura ke Rejoso. Beliau adalah murid KH. Cholil Bangkalan. Ketika beliau datang ke Jombang. demi memperbaiki keadaan Ekonomi keluarga KH. Tamim yang memiliki Hikmah besar dalam meneruskan tradisi pengajaran yang pernah ia terima, ditemukanlah Desa Rejoso, tempat secara naluriah Keagamaan KH. Tamim yang amat Representatif sebagai lahan perjuangan menegakkan Islam.

Alasan lain dipilihnya Desa Rejoso sebagai lahan perjuangan menegakkan Islam oleh beliau pondok pesantren yang direncanakan dan merupakan hutan itu, merupakan wadah yang dihuni masyarakat hitam dan jauh dari praktik-praktik sehat menurut norma ajaran Islam. Mereka adalah manusia jahat dalam arti sering melakukan keonaran tanpa memperhitungkan hak manusia tetangganya. Mereka adalah manusia yang tidak memperhatikan tata krama pergaulan hidup dalam kebersamaan. Untuk itulah dua Kyai ini sangat membutuhkan modal yang kuat demi terlaksananya cita - cita membangun masyarakat yang berbeda sama sekali dengan bentuk masyarakat yang ada di situ. Modal tersebut memang telah dimiliki olehnya. KH. Tamim Irsyad adalah ahli dalam syariat Islam disamping memiliki ilmu kanuragan kelas tinggi. Demikian pula KH. Cholil merupakan pengamal ilmu tasawuf disamping memiliki bekal ilmu syariat Islam pada umumnya. Beliau waktu itu telah dipercaya oleh gurunya untuk mewariskan ilmu tharekat qodiriyah wannaqsyabandiyah-Nya kepada yang berhak menerimanya, dengan kata lain beliau berhak sebagai Al-Mursyid (guru petunjuk dalam dunia tharekat).
Pada periode ini sistem pengajaran ilmu pengetahuan dilaksanakan oleh kedua beliau dengan sistem ceramah dan praktikum langsung melalui saluran sarana yang ada pada masyarakat. KH. Tamim Irsyad memberikan pengajian ilmu Al-Qur'an dan Ilmu Fiqih atau hukum syariat Islam, sedangkan KH. Cholil memberikan pengajian ilmu tasawuf dalam bentuk pengamalan thareqat qodiriyah wan naqsyabandiyah disamping tuntunan ilmu tauhid. Sehingga dengan demikian para murid tidak berat menjalankan syariat Islam.

Oleh kiai Tamim para murid diberikan syariatnya dan oleh kyai Cholil dilatih mencintai yang punya syariat Islam. Adapun sarana untuk kegiatan tersebut ada dua yang masing - masing dibangun tahun 1898 dan tahun 1911, surau itu sendiri sampai sekarang masih terawat baik, dipakai balai pertemuan dan pengajian. Siswa yang tercatat pada periode ini antara lain dari daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah, terutama dari Jombang. Mojokerto, Surabaya serta Madura. Jumlahnya sekitar da ratus orang (200 siswa) yang tinggal mondok. Potensi alumnus cukup memadai, sehingga dengannya Darul Ulum pada periode berikutnya berkembang dengan cukup membanggakan.

Sekitar akhir abad sembilan belas (XIX), ketika pondok pesantren ini berkembang cukum meyakinkan. didatangkanlah kiai Syafawi adik kyai Cholil dari Demak Jawa Tengah untuk membantu kelancaran pengajian. terutama bidang studi Ilmu Tafsir dan Ilmu Alat. Namun sayang, KH. Syafawi tidak bertahan lama, karena pada tahun 1904M beliau meninggalkan dunia fana ini. 20 tahun berikutnya (1930) Kyai Haji Tamim Irsyad menyusul Innalillah Wainna Ilaihirojiuun. Namun. sebelum beliau wafat telah mengkader putranya yang kedua yaitu KH. Romli Tamim, sebagai figur Pimpinan Darul Ulum periode kedua. Sepeninggal kedua beliau diatas, Kyai Cholil tinggal sendiri mengemban amanat kelangsungan hidup sarana pendidikan yang dibina. Dalam kesendiriannya inilah Kyai Haji Cholil mengalami Jadzab (menurut istilah Pondok Pesantren), atau barangkali terserang depresi psychis (menurut istilah Psychologi).
Setelah Kyai Cholil dapat memecahkan problem pribadinya tersebut barulah beliau bangkit mengemban amanatnya yang semakin komplek. la sekarang yang memegang semua bidang studi, yang dulu dipegang berdua.Tugas-tugas tersebut akhirnya oleh Kiai Cholil dapat didelegasikan kepada Generasi Penerus tanpa menimbulkan goncangan sosial berarti yaitu dengan datangnya KH. Romly Tamim putra kedua KH. Tamim Irsyad atau adik ipar KH. Cholil dari Studi di Pondok Pesantren Tebuireng pada tahun 1927 M.

KH. Romli Tamim pulang ke Rejoso dibekali oleh gurunya beberapa santri  antara lain yaitu: KH. Akhmad Jufri (Karangkates Kediri) dan KH. Zaid Buntet (Cirebon). Dengan kata lain Kiai satu ini dapat menyelesaikan regenerasi dengan mulus tanpa menimbulkan kesenjangan antar generasi sebelum dengan generasi sesudahnya melalui lantaran lahirnya KH. Romli sebagai tokoh. Tongkat estafet kepemimpinan tersebut akhirnya dapat diselesaikan kyai cholil dengan bukti munculnya tokoh-tokoh baru Pondok Pesantren peninggalan beliau tahun 1937 M. (wafat 1937M). Tokoh tersebut antara lin Kyai Haji Romli putra Kyai Haji Tamim Irsyad dan Kyai Haji Dahlan Cholil putra Kyai Haji Cholil. Dua tokoh inilah yang memimpin perkembangan pondok pesantren ini pada periode pertengahan.

Periode Pertengahan (antara tahun 1937 - 1958 M)

Pondok pesantren yang telah berdiri bagai batu karang di laut, tetap tegar walau ombak menghempas datang. Ditengah-tengah gelombang juang bangsa Indonesia meneriakkan kata merdeka pada saat itulah generasi muda meledakkan dadanya dalam bentuk koperasi, gerakan politik, maupun bentuk yang lain. Mereka hanya mempunyai satu tujuan, Indonesia harus merdeka.

Generasi Pondok Pesantren ini pun tidak pernah ketinggalan meski dalam bentuk gerakan yang lain. Sepeninggal tokoh-tokoh tua, muncul Kyai Romli Tamim dan Kyai Dahlan Cholil sebagai tokoh muda yang baru saja menyelesaikan studinya di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang yang di asuh Kyai Haji Hasyim Asy'ari serta mengembangkan Ilmi Pengetahuan yang diperolehnya dari studi beliau di Mekkah Saudi Arabia. Kyai Haji Dahlan Cholil pulang ke Rejoso tahun 1932 dan kemudian disusul oleh adiknya yang bernama Kyai Haji Ma'sum Cholil tahun 1937 merupakan tokoh-tokoh muda yang selalu menyingsingkan lengan dengan ikut bersama bangsa dalam bentuk mencerdaskan bangsa lewat sarana pendidikan yang dibinanya. Pada periode inilah Pondok Pesantren ini menunjukan identitas yang sebenarnya. Hal ini dapat dilihat dari nama Pondok Pesantren yang diberikan oleh Beliau yaitu DARUL 'ULUM (Gudang Ilmu) pada tahun 1933 M.

Tokoh tersebut menekankan bahwa penanaman Darul Ulum buka hanya sekedar mengambil nama besar Madrasah Darul Ulum yang ada di Makkah Saudi Arabia yang secara kebetulan beliau juga merupakan tokoh Madrasah tersebut waktu masih berdomisili di sana. Namun lebih dari itu ingin mengambil contoh sebagai wadah sarana pendidikan yang mempunyai corak khas diantara sarana pendidikan yang ada waktu itu. Yaitu untuk mencetak manusia-manusia muslim yang tahan cuaca.tidak mudah tergoncang bergantinya masa dan model.Hati tetap erat merapat disisi Alloh walau bagaimanapun keadaanya.Badan kuat menahan godaan hidup. Inilah baru Muslim.

Waktu siang maupun pagi siswanya diajak langsung oleh beiau bertanam, berdagang menanti rezeki. Jika malam mereka bersujud khusu' menanti hidayat Alloh, dan jika fajar telah datang menyambutnya, mereka tersenyum cerah berkat telah datang, mereka masih diberi kesempatan memandang alam.Pendidikan semacam inilah, hasilnya ternyata cukup mengagumkan dan ini telah dirasakan oleh Pondok Pesantren Darul Ulum.

Pengkajian ilmu pengetahuan pada periode ini semakin mekar di daerah lain pada umumnya, bukan lagi hanya berliku-liku di daerah ilmu pengetahuan agama saja. Disamping itu pembagian tugas antara tokoh-tokoh yang ada semakin jelas. Kyai Romli Tamim memegang kebijakan umum Pondok Pesantren serta ilmu thasawuf dan thareqat qodiriyah wan naqsyabandiyahnya, KH. Dahlan Cholil memegang kebijakan khusus siasah (manajemen) dan pengajian syariat plus Al-Qur'an. Sedang Kyai Ma'soem Cholil mengemban organisasi sekolah dan managementnya. Sementara itu Kyai Umar Tamim adik Kyai Romli Tamim sebagai pembantu aktif di bidang kethareqatan. Semua tugas tersebut masing-masing dibantu oleh santri-santri se­nior, seperti KH. Ustman Al Isyaqi yang berasal dari Surabaya dalam praktikum qodiriyah wannaqsyabandiyah.
Ciri khas alumni pada periode ini seakan dapat dijabarkan melalui dua bentuk, antara lain sebagai berikut:

    Bentuk salikin atau ahli praktikum thareqat qodiriyah wan naqsyabandiyah. Mereka ini adalah lulusan amalan thareqat di bawah asuhan KH. Romli Tamim Irsyad. Sebagian mereka telah menjadi Al-Mursyid sejak zaman KH. Romli Tamim
    Bentuk huffadz atau penghafal Al-Qur'an, yang merupakn huffadz andalan di masing-masing daerahnya. Mereka ini adalah lulusan madrasah huffadz Al-Qur'an di asuh langsung oleh KH. Dahlan Cholil.

Dalam perjuangan fisk membela negara peran ponpes tidak tanggung-tanggung. sebut Pondok Pesantren ini memang letaknya diperbatasan garis Demarkasi tentara pejuang dengan tentara penjajah. Apabila belanda telah menguasai Mojokerto, bukan main 2sibuknya penghubung dan penghuni pondok pesantren ini,tidak terkecuali kyai-kyainya. Ishomudin - putra KH. Romli Tarnim tertembak jatuh menghadap Alloh langsung oleh pelor Belanda pada tahun 1949 M.

Demikian pula KH. Romli Tamim sempat menginap di rumah KN1L Mojoagung karena tertangkap Belanda. Ini semua merupakan ikistrasi keterlibata Pondok Pesantren Darul TJlum dalam perjuangan tlsik memperjuangkan tanah Indonesia merdeka. Merdeka kata pejuang , merdeka pula para kyai. Kebenaran hams di perjuangkan sampai tubuh ini memat dimakan tanah. Karena tekad demikian itulah KH. Romli dan KH. Dahlan sebagai tokoll utama membiarkan santri serta simpatisannya menjadikan pondok pesantren ini sebagai markas tentara Hisbulloh pada kelas D menghajar tenlara Belanda. Kereta api sempat diledakkan oleh pejuang Hisbulloh di muka pondok pesantren yang dekat dengan rel kereta api ini.

Pada tahun 1938 didirikanlah sekolah klasikal yang pertama di Darul 'Ulum yang di beri nama Madrasah Ibtidaiyyah Darul TJlum. Sebagai tindak lanjut sekolah tersebut pada tahun 1949 M didirikan arena belajar untuk para calon pendidik dan da'wah. dengan nama Madrasah Muallimin (untuk siswa putra) dan 6pada tahun 1954 M berdirilah sekolah yang sama untuk kaum putri. Sekolah tersebut di huni sekitar 3000 siswa.Pada bagian lain keluarga besar Darul TJlum yaitu Jam'iyah thareqat qadiriyah wan naqsyabandiyah. Anggota latihnya meliputi Jombang dan menembus daerah-daerah kabupaten lainya di Jawa Timur. Jawa Tengah dan Jawa Barat. bahkan ada Sulawesi selatan. Jumlah anggotanya puluhan ribu, dapat disaksikan di pusat latihan Rejoso jika Jam'iyah ini mengadakan perayaan khusus bagibagi warganya. Yang lazim adalah tiga kali dalam satu tahun, yaitu pada bulan sya'ban, bulan Muharrom dan bulan Rabi'ul akhir.
Periode ini di tutup pada tahun 1958, yang di tandai dengan kematian dua tokohnya, yaitu KH. Dahlan Cholil pada bulan sya'ban, disusul oleh KH. Romli Tamim pada bulan Raomadlon. Innalillah wa innailaihi raji'un.

Periode Baru Fase Pertama (1958 - 1985)
Sepeninggalan kedua tokoh tersebut, pondok pesantren Darul 'Ulum mengalami kesenjangan kepemimpinan, terutama dalam bidang thareqat dan pengajian ilmu Al-Qur'an dengan segala ilmu bantuanya. Kejadian ini dapat dimaklumi karena dua tokoh yang telah tiada tersebut merupakan tokoh besar, serta piawai dalam bidangnya.

KH. Romli, mempunyai reputasi pasca sarjana dalam kehidupan thareqat di daerah Jombang maupun di kalangan Nasional, demikian pula halnya KH. Dahlan, reputasi dalam bidang ke Al-Qur'anan cukup di kenal Ulama semasanya. Ia terkenal sebagai ulama beraliran keras karena itu terkadang tampak kaku tetapi konsisten dengan ilmunya.
Alhamdulillah, pada masa transisi antara tahun 1958 - 1961 ini adalah tokoh pendamping kedua almarhum, yaitu KH. Ma'soem Kholil yang selama ini berdomisili di Jagalan Jombang.
KH. Ma'soem selama kepemimpinanya Darul 'Ulum cukup memuaskan berkat ditemukanya tokoh yang sebelumnya terpendam Kyai Ma'soem sendiri belum sempat menikmati upaya tersebut tclah wafat pada tahun 1961 M. Tokoh baru yan di maksud adalah lahirnya Kyai Bishri Cholil dan KH. Musta'in Romly sebagai pemimpin utama pada ketokohan periode baru fase pertama ini. Masa ketokohan KH. Musta'in dan KH. Bishri. antara tahun 1962 sampai 1985 Darul 'Ulum banyak mengalami pembaharuan dalam bidang Struktur organisasi. bidang bentuk pendidikan maupun dalam bidang sarana fisik, perubahan tersebut antara lain bisa dilihat di bawah ini.
Bidang Struktur Organisasi.
Pondok Pesantren Darul 'Ulum sejak tahun ajaran 1962 Struktur organisasinya berubah. Distribusi tugas secara terperinci dijelaskan melalui buku panduan dan papan Struktur. Ini merupakan kemajuan bila dibandingkan dengan periode sebelumnya. Struktur tersebut dijabarkan dalam bentuk tiga dewan.
Dewan Kyai : Merupakan badan tertinggi. Beranggotakan para sesepuh Pondok Pesantren. Badan ini di pimpin oleh KH. Bishri Colil dan KH. Musta'in Romli. Badan ini merupakan dewan penentu kebijaksanaan prinsipil di Darul 'Ulum.
Dewan Guru : Merupakan badan pelaksana kebijaksanaan dewan kyai dalam bidang kontinuitas pendidikan. Badan ini beranggotakan guru-guru yarig dipimpin oleh KH. Musta'in Romli.
Dewan Harian: Merupakan dewan pelaksana harian dewan Kyai dalam bidang Administrasi Management dan kegiatan sosial. Badan ini beranggotakan santri-santri, guru-guru yunior dipimpin oleh Kyai Aehmad Badawi Cholil, tokoh motor pembaharuan managemen organisasi periode ini.

Dewan Keuangan: Pada tahun 1968 M untuk lebih menerbitkan administrasi keuangan. dibentuklah dewan keuangan yang ditangani oleh Kyai Muh. As'ad Umar.

Bidang Pendidikan
Berbicara mengenai masalah pendidikan. ini merupakan misi utama pondok pesantren Darul 'Ulum yang setiap jengkal langkahnya selalu tidak bisa lepas dari suatu upaya peningkatan kualitas bidang ini. Materi pendidikan yang di berikan pada periode ini hampir semua macam bidang study lelah dimasukkan dalam program yang ada. Berbeda dengan sebelumnya hanya terbatas bidang agama ditambah umum yang diberikan. Ini dilakukan oleh pengasuh untuk menyediakan fasilitas yang sempurna bagi siswa-siswa pondok pesantren apabila kelak harus terjun ke masyarakat. Dan merupakan kelanjutan Pondok Pesantren atas tantangan masyarakat lingkunganya.

Dengan masuknya beragam bidang studi umum tersebut, bukan berarti menelantarkan jam-jam kegiatan studi agama dan sakral agama yang telah mapan. Malah keduanya disejajarkan, diselaraskan dan diberinya ruang gerak berjalan secara smooth dalam wadah yang sama. Pada tahun 1965 di Darul Ulum dibukalah Universitas Darul 'Ulum sebagai kelanjutan wadah pendidikan yang perkembangannya antara tahun 1965 - 1969 M.

Universitas tersebut memiliki Fakultas Alim Ulama, fakultas Hukum, fakultas Sosial Politik dan fakultas Pertanian. Pada tahun ini (1989) setelah mengalami pasang surut, Universitas Darul 'Ulum telah memiliki enam Fakultas, antara lain :
Fakultas Hukum
Fakultas Sosial Politik
Fakultas Ushuluddin (Sebagai ganti fak. Alim Ulama)
Fakultas Ilmu Pendidikan
Fakultas Ekonomi
Pada tahun 1967 sekolah dan madrasah yang berada di naungan Darul Ulum dibagi dalam dua program studi. Program studi yang beralifiliasi dengan Departemen Agama dan Program studi yang mengikuti program studi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Tentu masing-masing program studi tetap dinaungi oleh warna kepondokan pesantren Darul Ulum sebagaimana semula, yang akurat dan tradisional itu. Selanjutnya sekolah-sekolah tersebut pada tahun berikutnya (1968) yang beralifiliasi dengan DEPAG dinegerikan melalui Surat Keputusan Menteri Agama No : 67 tahun 1968.
Bidang Sarana Fisik
Penyediaan sarana fisik mutlak dibutuhkan bagi terwujudnya mekanisme pendidikan. Disamping memanfaatkan bangunan gedung yang ada, Darul 'Ulum juga menambahkan lagi beberapa gedung untuk asrama dan gedung sekolah. Di pihak lain penyediaan fasilitas pendidikan juga bertambah, seperti yang terlihat di bawah ini.

1. Pada tahun 1954 dibukalah Madrasah Mu'alimat atas, satu bentuk sekolah setingkat SMA Khusus bagi siswa putri.
2. Pada tahun 1960 Pimpinan Darul 'Ulum bersama alumni yang telah meyebar di perguruan tinggi maupun di arena pejuangan sosial di daerah Surabaya, Malang dan Yogyakarta menciptakan wadah gerak yang disebut HESDU (Himpunan Eks Santri Darul 'Ulum). Organisasi ini pada kongresnya I Di Malang mengubah namanya dengan IKAPPDAR (Ikatan Keluarga Pondok Pesantren Darul 'Ulum).
3. Pada tahun 1965 mempunyai tanah milik di Jombang sebagai lokasi berdirinya Universitas Darul 'Ulum.
4. Antara tahun 1959 - 1982 telah pula disempurnakan fasilitas belajar, ibadah maupun asrama tempat tinggal.
Demikianlah pembaharuan dan perubahan yang terjadi pada periode ini. Sementra itu kepemimpinanya juga terjadi tambal sulam. Seperti yang terjadi pada tahun 1969 sepeninggalan KH. Bishri yang wafat, kedudukan beliau diambil alih oleh adiknya yaitu KH. Sofyan Cholil sebagai patner utama KH. Musta'in Romly. Pada tahun 1978 M KH. Sofyan Cholil wafat, kedudukanya di ganti oleh KH. Muh. As'ad Umar

Periode Baru Fase Kedua (1985 - 1993)
Perkembangan Kelembagaan Darul 'Ulum pada fase ini mengalami perubahan dan kemajuan sesuai dengan tuntutan mana­gerial yang dikehendaki oleh kemajuan kelembagaan Darul 'Ulum Perkembangan itu bisa dilihat di bawah ini.

Perkembangan Kelembagaan.
Pada fase ini pembagian tugas kelembagaan lebih rinci dan disesuaikan dengan Profesi perseorangan yang duduk di personalia lembaga. Ada Yayasan Darul 'Ulum, Yayasan Universitas Darul 'Ulum dan ada Yayasan thareqat qodiriyah wan naqsyabandiyah yang berpusat di Darul 'Ulum. Masing-masing Yayasan / lernbaga terikat oleh nilai dan norma misi kelembagaan Darul 'Ulum yang termuat garis besar Khittkhah Trisula, yaitu suatu rangkuman nilai dan norma menjadi misi pendidikan Darul 'Ulum. Nilai tersebut bersumber dari nilai-nilai yang berada di lembaga pendidikan Pondok Pesantren Darul 'Uium, Universitas Darul 'Ulum dan thareqat qodiriyah wan naqsyabandiyah. Jadi, pada periode ini lembaga pendidikan Darul 'Ulum lebih meningkatkan profesionalisme dalam kepengurusan kelembagaan yang dimiliki Darul Ulum : .
1. Lembaga pendidikan Pondok Pesantren Darul 'Ulum.
2. Lembaga Universitas Darul 'Ulum.
3. Lembaga thareqat qodiriyah wan naqsyabandiyah yang berpusat di Darul Ulum
Bidang Pendidikan.
Lembaga pendidikan kejuruan pada babak ini lebih mendapat tekanan dikembangkan disamping lembaga pendidikan umum dan agama.
1. Pada tahun 1988 dibuka program komputer.
2. Pada tahun 1989 dibuka SMEA Darul 'Ulum.
3. Pada tahun 1991 dibuka Akademi Perawatan Darul 'Ulum.
4. Pada tahun 1992 dibuka Sekolah Teknik Menengah Darul 'Ulum.
Pendidikan kejuruan diatas melengkapi lembaga-lembaga pendidikan di Darul 'Ulum yang telah berkembang pada periode bam fase pertama

Bidang Fisik Bangunan.
Tututan masyarakat akan kelayakan dalam penyelenggaraan pendidikan menyebabkan pimpinan Darul 'Ulum berupaya secara maksimal membangun sarana fisik demi menunjang siswa didik mencapai tujuan pendidikan yang dinginkan.Usaha pembangunan fisik bisa dilihat dari penambahan ruang kelas dan perkuliahan asrarna dan ruang penunjang.

Pada tahun 1986 dibangun gedung perkuliahan fak. Hukum dan Teknik di Jombang. pada tahun 1987 gedung fak. Tarbiya di Jl. Rejoso Peterongan, pada tahun 1990 gedung pertemuan UNDAR berdiri dengan kapasitas 2.000 orang. Sementara di Pondok Pesantren Darul 'Ulum selama berturu-turut dibangun gedung SMA Darul "Ulum tahun 1986 bersamaan gedung asrama Ibnu Siena, pada tahun 1987 dibangun SMA Putri bersama dengan asrama Raden Rahmat, pada tahun 1989 dibangun gedung MAN Rejoso 7 lokal an MTsN 5 lokal bersamaan dengan asrama Bani Tamim dan Al-Ghozali. Dan" terakhir pada tahun 1992 dibangun gedung akademi perawatan Darul 'Ulum.
Semua pembangunan sarana tersebut adalah upaya kongrit Darul 'Ulum memberikan layanan pendidikan
Bidang Kepemimpinan.
Seperti telah dijelaskan pada diktum I.4.1.,kepemimpinan Darul 'Ulum pada periode ini tetap menggunakan sistem keluarga, artinya baik di pondok, di Universitas maupun di thareqat qodiriyah, wan naqsyabandiyah unsur pimpinanya terdiri atas unsur keluarga besar pendiri Darul 'Ulum yaitu KH. Tamim Irsyad, Beliau mempunyai tiga putra :
Pertama : Nyai H. Fatimah istri KH. Cholil
Kedua : KH. Romly Tamim
Ketiga : KH.Umar Tamim

Dari ketiga putra inilah secara tradisonal mewarisi kepemimpinan Darul Ulum sampai pada fase kedua, sesuai dengan kemampuan dan keilmuan yang dimiliki. Di Pondok Pesantren Darul 'Ulum, di Universitas Darul 'Ulum, kepemimpinan dipegang oleh lembaga Majelis Pimpinan Pondok Pesantren Darul 'Ulum, di Universitas Darul 'Ulum dipegang oleh pimpinan Yayasan dan Rektorium. Sedangkan di tareqhat dipegang oleh Al-Mursyid.
Adapun Kepemimpinan pada periode baru fase II di Pondok Pesantren Darul 'Ulum secara kolektif berada dalam lembaga Majelis Pimpinan Pondok Pesantren yang personalianya disusun secara struktural berdasar keilmuan dan senioritasnya. Lengkapnya adalah sebagai berikut :
Ketua Umum :
KH. MUH. AS'AD UMAR(ALM)
yang sekarang di gantikan oleh KH. A. DIMYATHIROMLY ,SH, yang merangkap jabatan sebagai Ket.Bid.Khusus Pendidikan
Ketua Bidang Khusus Pendidikan :
KH. A. DIMYATHIROMLY ,SH
Sekretaris Umum :jarwo73.blogspot.co.idjarwo73.blogspot.co.id
Drs. KH. CHOLIL DAHLAN
Koord. Alumni dan Ikappdar :
KH. A. TAMIM ROMLY,SH.MSi.
Koord. Keuangan :
Drs. ZA'IMUDDIN WIJAYA AS'AD SU.
Koord. Kesra dan Olah Raga :
Drs. H. MUH. IQBAL HASYIM
Koord. KAMTIB :
ROHMATUL AKBAR, ST.
Koord. Pengajian dan Kepondokan :
M. HAMID BISHRI, SE. Msi

Sabtu, 22 April 2017

Syi'ir "Saben Malem Jumat"

Syi'ir "Saben Malem Jum'at"

وَسَلِّمْ دَآءِمًا عَلَى احْمَدَ

وَالآَل والاًصْحابِ مَنْ قَدْ وَحَدَ

Saben malem jum'at ahli kubur mulih nang omah
Kanggo njaluk dungo wacan Qur'an najan sak kalimah



Lamun ora dikirimi banjur bali mbrebes mili😭😭
mulih nang kuburan mangku tangan tetangisan. 😥😥



Kebacut temenan ngger anak turunku,
kowe ora wirang podo mangan tinggalanku.

☹☹

Lamun aku biso bali neng alam ndunyo,
bakal tak ringkesi dunyoku sing isih ono.

Jumat, 14 April 2017

Sejarah UNIPDU

Awalnya KH As’ad Umar selaku pimpinan Ponpes Darul Ulum Peterongan Jombang mendirikan STAIDU (Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Ulum
) sebagai lembaga pendidikan tinggi yang berada ditengah-tengah pesantren melengkapi lembaga-lembaga pendidikan dasar dan menengah formal lain yang telah berdiri.

Seiring dengan perkembangan STAIDU maka beliau mendirikan pendidikan tinggi lain yaitu AKPER (Akademi Perawat) dan STIBA (Sekolah Tinggi Bahasa Asing) dan yang terakhir adalah AKBID (Akademi Kebidanan)
Unipdu hasil dari merger beberapa pendidikan tinggi yang sebelumnya sudah dikelola oleh Yayasan Pesantren Tinggi Darul ‘Ulum Jombang, yaitu ; STAI (Sekolah Tinggi Agama Islam), STIBA (Sekolah Tinggi Bahasa Asing), AKPER (Akademi Perawat), dan AKBID (Akademi Kebidanan) yang disahkan oleh pemerintah sesuai dengan SK.Mendiknas RI Nomor : 121/D/O/2001. Pada tanggal 9 September 2001 ini diresmikan oleh Bapak Wakil Presiden RI Dr.HM Hamzah Haz dengan disaksikan oleh para kyai sepuh ponpes Darul ‘Ulum dan pondok pesantren lain.

UNIPDU telah berkembang dan  menjadi  satu-satunya  universitas yang terletak di tengah tengah pesantren dan juga satu-satunya yang menyandang nama universitas pesantren  di Indonesia.

Kampus UNIPDU Peterongan Jombang menempati areal seluas kurang lebih 40 hektar dengan luas bangunan seluruhnya kurang lebih 10.000 m2. Berbagai fasilitas yang tersedia relative lengkap dan cukup memadai. Pengembangan program studi, peningkatan kualitas SDM serta peningkatan peran serta unit-unit penunjang serta lembaga juga telah memberikan hasil yang signifikan bagi kemajuan kelembagaan.


Karena itulah, alumni UNIPDU telah banyak terserap di dunia kerja dan tersebar ke seluruh Indonesia baik di bidang bisnis, pendidikan, kesehatan, pemerintahan, agama maupun dibidang sosial politik dan kemasyarakatan.
Semua hal di atas tentunya belumlah cukup, untuk itu pengembangan UNIPDU ke depan diarahkan untuk menghasilkan masyarakat madani.
UNIPDU berupaya menerapkan Tridharma Perguruan Tinggi dengan sunguh-sungguh yaitu:
1.    Peningkatan kualitas pembelajaran
2.    Peningkatkan kualitas produk penelitian
3.    Pengabdian pada masyarakat yang bermanfaat
Kebijakan pokok yang dijalankan adalah menerapkan dengan sungguh-sungguh Paradigma Baru Manajemen Pendidikan Tinggi, yaitu : inovasi, penjaminan kualitas, otonomi, akuntabilitas, akreditasi, dan evaluasi kinerja secara berkelanjutan.
Upaya peningkatan kualitas penelitian dan pengabdian pada masyarakat terus dilakukan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM), yaitu bekerjasama dengan lembaga pemerintah dan non pemerintah di dalam dan luar negri.
Kerjasama yang telah dan terus dilakukan dalam rangka pengembangan institusi adalah dengan Negara Jepang, Australia, Amerika dan Inggris. Sedangkan di dalam negri adalah dengan Pemda Jombang dan Pemprov Jatim. Dan juga lembaga-lembaga swasta lainya.

Artikel Psikologi Pengajaran

Nama : Enik Ummatus Solikhah NIM : 5216005 Prodi : Pendidikan Matematika MK : Psikologi Pengajaran ARTIKEL PSIKOLOGI PENGAJARAN ...